Aku yang sudah dibuai nafsu tidak tinggal diam. Aku angkat kepala ayah
angkut saling berhadapan, segera dua pasang bibir saling melumat. Mulanya aku
kaku tidak membalas lumatan bibir ayah angkatku, maklum baru pertama kali
dicium. Karena merasa mulai nikmat, akhirnya aku balas lumatan bibirnya.
Sementara tangan ayah angkatku mulai menyibakkan celana pendekku. Dari
permukaan CD, memekku diusap-usap, ada rasa geli-geli nikmat. Aaaah...
keinginanku terulang lagi. Kali ini rabaan tangan pada memekku semakit kuat,
tangannya bergerak liar melepas CD, aku mengangkat pantatku agar CD mudah
lepas. Jadinya aku sudah telanjang bulat, tanpa setahuku ayah angkatku juga
telanjang. Jadinya kami bepelukan erat, hangar sekali himpitan tubuhnya, dua
susuku didekat erat dada berbulu lebat. Kemudian ciuman ayah angkatku turun kesusu,
perut, lalu sepasang pahaku dikecup-kecup. Aku menggelinjang nikmat ketika
bibirnya dengan lembut melumat memekku.
“aaaaah.....seettttt..... yah..... memekku diapain, rasa nikmat
bangen” aku mengeluh nikmat saat lidahnya menjilat-jilat belahan memekku sampai
itilku kena lidah juga. Bunyi cepak-cepok sangat seirama dengan beradunya lidah
dan bibir memekku.
“El... memekku mulus banget, ayah jadi ngiler nih El,” kudengar ayah
meracau sambil terus menjilat-jilat itilku.
“uuuuuuuuuuuuuuh......seeettttt......aaaahhh,” aku menjerit nikmat
tatkala bibir ayah angkatku menyedok kuat itilku. Aku menggelinjang sambil
mengangkat pantat, saking nikmatnya tanpa sadar dua pahaku menjepit kepalanya,
dua tanganku menekan keras kepala ayah angkatku.
“seettt......uuuh..... aaaah......cret...cret....creeeeeeeet,” aku
mendesah panjang nikmat banget, itilku seperti meledak, lubang memekku
berdenyut-denyut keras. Aku marasa ada air keluar dari lubang memekku.
“aaaah........ yaaah........El........pengin pipis......lepasin yah,”
tanganku berusaha melepas kepalanya. Tapi bibir ayah angkatku tambah lengkat
menempel dilubang kencingku. Aku tidak tahu itu namanya orgasme, yang aku tahun
rasa nikmat sudah lepas meski tubuh terasa lemah tak bertenaga.
Setelah lepas dari memek, ayah angkatku bergerak naik, tubuhku
ditindihnya. Sekali lagi bibirnya bergerak liar mencium, menjilat kemudian
mencaplok bulatan susuku bergantian. Dari arah bawah memekku yang masih gundul
digesek-gesek benda lunat tapi keras. Aku penarasan, akhirnya tanganku menggapai
benda itu, iiih rasanya kenyal-kenyal.
“yaaah...... ini apaan, dibawah perut kok ada benda bulat, panjang,
keras tapi kenyal.”
“itu namanya kontol sayang.”
Tanganku gemetar, tanpa sadar aku remas kuat-kuat
“aaah.....uh....uh......” ayah angkatku mendesah-desah
“teruss......terus......remas kontolku...........konn.....kontolku ngaceng El.”
Tanganku tambah kuat ngocok-ngocok kontol, rasanya nikmat banget megang kontol
besar lagi ngaceng. Sementara jari tangannya bergerak liar nusuk-nusuk lobang
kencingku, kadang diusap-usap ujung itilku yang kurasa sangat keras, pertanda
itilku lagi ngaceng. Lobang memekku tambah gatel, pengin ditusuk kontol yang
aku genggam.
“yaah......lobang memekku gatel nih.....aakh...seet, tolong diobatin
dong.” Pintaku pengin merasakan lobang memekku digaruk-garuk pakai kontol.
“yaaa.......sayang......” Ayah angkatku mengangkat badannya bertumpu
pada dua tangannya, aku yang posisi dibawah merasakan sepasang pahaku
dikangkang lebar-lebar oleh kakinya. Sementara itu ujung kontol ayah angkatku
mulai mencari jalan masuk, memekku mulai terbelah, rasanya enak banget. Kontol
ayah angkatku mulai menusuk, mencari lobang memekku yang masih sempit,
berkali-kali meleset, kadang itilku kesenggol-senggol kontol. Akhirnya
bles.....bles....kontol ayah angkatku mulai masuk sedikit demi sedikit. Memekku
yang masih perawan seperti terbelas, rasanya pedih.. sakit, memekku seperti mau
robek.
“Aaah.......huk.....huk....huk........yah memekku sakit.......yah
memekku robek, kamu apain yang kok memekku dibelah pakai kontol,” aku menjerit
menahan rasa sakit, memekku tambah pedih kayak disayat pakai silet. Ayah
menghentikan tusukan kontolnya, sementara badannya membungkuk, bibirku dilumat
panjang, badanku ditindihnya sampai dua susu terhimpit dada berbulu. Aku merasa
lega ketika rasa pedih berkurang, yang aku rasakan nikmat banget ketika dua
ujung pentilku yang keras dilumat-lumat bergantian.
“uuuuuh..........terusin yah...........gigit pentilku........pentilku
gateeeel........terus.......terus.......jilat pucuk pentilku yaaaah....” Ayah
angkatku tahu aku sudah merasa nyaman, kembali kontolnya bergerak masuk
pelan-pelan dalam lobang memekku yang sepertinya tambah melar. Lobang memekku
yang sudah basah oleh air pejuhku tambah licin mempermudah masuknya kontol itu.
Pelan namun pasti kontol ayah angkut masuk semua memenuhi lobang memekku.
Kontolnya besar, panjang tertanam dalam-dalam dilobang kawinku yang mulai
berdenyut-denyut. Rasa sakit berganti menjadi rasa nikmat, memekku
berdenyut-denyut mulai menggigit kontol.
“El........lo........lob........lobang memekmu sempit,
uuh...........ih...ih nikmat banget njepit kontolku” ayahku meracau nikmat saat
lobang memekku berdenyut-denyut kuat. Saking kuatnya denyutan memekku, kontol
ayah angkatku seperti mengeluarkan air pejuh
cret.....cret.......creeeet...........creeeeeeetttttttttttt nyemprot sangat
deras memenuhi rongga-rongga memek.
“yaah.........memekku hanget banget................ayah kok kencing
dalam memekku.........memekku basah nih yah. Kontol ayah nakal..........memekku
ditusuk-tusuk..................robek nih yah.”
“El..... kamu nyesel kontolku merawani memekmu.”
“Ngak yah, tapi lobang memekku jadi lebar........yaah..... itilku jadi
bengkak...... ayah sih....kontolmu nakal banget......jadinya Elsa sudah tidak
perawan lagi.”
Kami saling menindih, tapi memekku tidak mau lepas dari kontol yang
masih nancep, memekku tambah kuat menggigit, rasanya pengin kawin terus sampai
puas. Akhirnya kami berdua tidur saling berpelukan, kali ini posisiku diatas,
susuku mengganjal dada ayah angkatku yang bidang berbulu.
Azan subuh membangunkan kami berdua. Ayah angkat
yang masih lelap tidur aku cumbui lagi, puting dadanya aku gigit gemas
bergantian. Kontolnya yang sudah lembek, mulai bangkit lagi. Ayah angkatku yang
masih terlelap tidur tidak sadar kalu kontolnya lagi ngaceng. Aku segara naik,
aku tindih tubuhnya, aku duduki kontolnya dengan memek. Aku angkat sedikit
pantatku, kontolnya aku pegang, aku arahkan pada lobang memekku, aku tekan
pantatku....bles.....blees......bles.......blesek masuklah tuh kontol memenuhi
lobang kawinku.
“Uuaaah............El......El........kamu apakan kontol......kok
rasanya enak banget” ayah angkatku sudah bangun.
“Yaaah.......enak.....nikmat banget kontolmu.” Sambil naik turunkan
pantat, aku raih tangannya.”yaaah.....susu diremas....... ooooh
en.......en.....ennnaaaak......an, yah....yah......pentilku yah pengin
digigit......pengin diisep........gatel banget.......pentilku gatel yang......”
Ayah angkatku berbalik, sekarang posisiku dibawah. Dengan bertumpu
pada dua tangannya, pantatnya naik turun menggenjot memekku. Kali ini memekku
tidak sakit lagi, tapi merasa yaman menerima tusukan-tusukan kontol panjang.
But.....prek.......but...pret.......memekku seperti mau kentut, ayah angkatku
tambah semangat demi mendengar bunyi memekku yang dipompa pakai kontol. Aku
terus melayang, kawin kali ini rasanya sangat nikmat beda dengan tadi malam,
mungkin karena lobang memekku sudah sangat longgar dijebol kontol besar. Biji
itilku seperti keluar mau loncat... mau lepas dari memekku. Lagi-lagi ada bunyi
but.....pret.....but.....pret, srak.....sruk....kecepak....cepok......memekku
tambah basah, dari lobang memekku seperti keluar air pejuh.
Tiga puluh menit aku menikmati sodokan-sodokan kontol, aku sudah tiga
kali keluar air pejuh, memekku banjir membasahi kontol ayah angkatku yang makin
kuat keluar masuk merojok-rojok memekku. Dan lagi-lagi tubuh ayah angkat ambruk
menidih tubuhku, kontolnya masuk tertanam makin dalam.....lalu
sleer......crot.....crot.......crooooooooottttttt......kembali air pejantan
tangguh itu memenuhi lobang memekku. Rasanya hangat....kental.....sperti
gretel....gretel masuk pada lobang rahimku. Aku peluk kuat-kuat tubuhnya, dua
kaki menjepit menekan pantatnya, rasanya kontol itu tertanam dalam-dalam
menyiramkan air cinta. Memekku terus menjepit.....aku jepit terus kontol
perkasa itu....aku tidak mau lepas. Perlahan-lahan kontol ayah angkatku mulai
lemas kemudian mengecil, akhirnya plop....plop.....kontol itu keluar dari
memekku. Tubuh ayah angkat jatuh terguling disisiku.
“El.......memekmu.....eeem enak banget” Tangannya meraba-raba susuku,
diciumnya pipiku bergantian kanan kiri. “El...... ayah bahagia banget bisa
menikmati memekmu, sekarang kamu sudah tidak perawan lagi El.”
“Yah....Elsa seneng kok diperawani sama ayah.” Aku belai sayang kontolnya
yang sudah lemes. “yahh.....kontolmu enak banget dalam lobang memekku, sampai
itilku seperti mau lepas”
Karena suah jam enam pagi kami bangun, takut dipergoki mak Ijah,
ayahku keluar duluan minta dibelikan rokok. Karena aku masih capek, akhirnya masuk
sekolah. Seharian aku menemani ayah angkat menyelesaikan pekerjan kantor. Kami
bersikap seperti biasa, tidak ingin rahasia kami terbongkar oleh siapapun,
apalagi oleh ibu angkatku. Aku patuhi pesan ayang angkatku untuk menjada
rahasia itu. Meskipun sembunyi-sembunyi aku dan ayah angkatku selalu
berhubungan intim layaknya suami istri. Ayah angkatku pandai mengatur waktu,
setelah ibu angkatku tertidur pulas karen obat tidur, barulah kami melakukan
hubungan badan. Terkadang ketika ibu angkatku sedang disetubuhi aku cemburu,
memekku ikut-ikutan ngaceng. Aku tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun, mungkin karena aku belum haid.
Lima tahun sudah hubungan cinta terlarang kami
berjalan lancar, karena aku sudah muali haid, aku rajin minum pil KB supaya tidak
hamil. Tubuhku sudah berubah, sepasang susuku yang dulu masih kecil jadi tambah
besar, padat, membusung, apalagi pentilnya makin tambah besar dan panjang.
Penampilan postur tubuh seperti ibu-ibu, bagian pinggang tambah besar, memekku
yang sering disodok kontol besar tambah lebar. Dua bibir memekku tambah
panjang, itilku tambah nonjol kalau lagi ngaceng malah keluar. Biarin yang
penting ayah angkatku tambah sayang, aku minta apapun dibelikan. Bahkan ketika
aku sekolah di SMA faforit di Surabaya dibelikan mobil BMW.
Menginjak kelas XII di SMA, ibu angkatku meninggal
dunia akibat kanker rahim yang sangat ganas. Ayah angkatku sekarang jadi duda.
Aku bepikir tidak mungkin selamanya melakukan hubungan seks tersebunyi, aku
sudah bosan menjadi anak angkat, aku pengin jadi istri ayah angkatku. Meskipun
belau sudah berumur 46 tahun, tapi penampilan fisiknya masih gagah, apalagi
kontolnya yang tambah perkasa, membuat memekku tambah ketagihan. Meskipun
demikian kami selalu menjaga rahasia. Aku pikir belum saatnya mengungkapkan
perasaan cintaku. Aku berusaha menjadi pengganti ibu angkatku, aku ingin ayah
angkatku merasa kalau aku ini istrinya. Aku ingin menjadi kebanggaan ayah
angkat, yang kekasihku. Aku tunjukkan prestasi sekolahku, sehingga ketika ayah
angkatku mengambil pengumuman ujian nasional beliau terkagum-kagum. Aku lulus
dengan nilai baik, aku mendapat rangking satu. Inilah saat yang baik untuk
mengungkapkan keinginanku, maka ketika diperjalan pulang aku menggelendong
manja meskipun ayah angkatku sibuk nyetir mobil.
“Yah......... masih sayang nggak sih sama Elsa.” Tegurku manja.
“El.....El...... kamu kan sudah tahu. Ayah sayang banget sama kamu.
Apalagi sekarang tambah cantik, tambah bahenol lagi.” Beliau menyambut
ombrolankun, sambil mengulurkan tangan kirinya meremas susuku.
“Iih... ayah, jangan dijalanan yah, tuh banyak orang...” Aku
tersenyum, tapi memekku gatel lagi. Seerr...air memekku keluar, celdamku basah
tembuh kerak abu-abu seragam sekolahku.
“Habis kamu dari ngelendot terus kayak anak kecil.”
“Yang jadi anak kecil kan ayah, bukan aku.....heee...... mau bilang
apalagi sayaang, ayo ngaku.”
“Ayah jadi banyi kan karena susumu, kamu sih suka netekin ayah.”
“Yah, aku lapar, pengin makan bebek goreng nih.”
“Kok tumben, kamu pengin bebek goreng....., kaya lagi nyidam saja.”
“Jadi ayah seneng kalau Elsa lagi nyidam.”
“Beneran....El.......kamu hamil ya.......kok baru bilang.”
“Ayah enggak marah, kalau Elsa lagi mengandung anakmu.”
“Sudah berapa bulan El, ayah bahagia......akhirnya benih ayam tumbuh
dirahimmu.” Lalu perutku diraba-raba.
“Beneran nih nggak marah.”
“Beneran El.... tapi.....tapi......apa kamu tidak malu dihamili orang
yang sudah tua seperti ayah ini.” Beliau menjawaban dengan nada-nada cemas,
spertinya takut. Aku jadi tambah sayang.
“Kalau ayah jadi suamiku Elsa nggak malu. Yaah aku pengin jadi istrimu
ya... yah. Apa ayah enggak kasihan sama anakmu ini.” Aku pegang erat tangan
kirinya ketika meraba-raba peritku.
“Kamu mau jadi istri El. Tapi kita harus pindah ke Purwokerto dulu,
disna kita beru menikah.” Jawabnya dengan bahagia.
“Ya Tuhan.... akhirnya doaku terkabul, Kamu mengijinkan ayah angkatku
jadi suamiku.”
“Ya......ayahpun megharapkan kamu jadi istriku, aku sekarang jadi
lelaki sejati bisa menghamili Elsaku yang cantik. Eh......jadi nggak mampir
kerumah makan El.”
“Iya dong....lagian perut sudah lapar, apalagi anakmu sayang.”
“Mulai sekarang aku mau panggil mama, bolehkan ?”
“Ya, jelas......tapi kalau sedang berdua saja ya pa.”
Setelah selesai mengurus ijasah disekolah, kami pindah
ke Purwokerto. Disana kami menikah, rumah kami tidak hanya sebagai tempat
tinggal, halaman depan yang luas menjadi areal pertokoan. Aku dan suamiku mulai
hidup baru, kami sama-sama merintis usaha pertokoan. Sedangkan perusahaan
suamiku di Surabaya dikelola oleh orang kepercayaannya. Tiap dua minggu sekali
kami datang melihat perkembangan perusahaan. Menjelang kehamilanku diusia
sembilan bulan, suamiku sering dirumah menunggu kelahiran anak kami. Rasanya
kebahagiaanku sudah lengkap, aku selalu menjaga kepercayaan suamiku, semoga
selamanya kami tetap bahagia.
Pemutih Kulit
BalasHapusObat Perangsang
Aneka Kondom
Alat Bantu Sex
Pelangsing Badan
Penumbuh Rambut
Obat Penggemuk Badan
Pembesar Penis
Oil Pembesar Penis
Obat Vitalitas Viagra
Obat Kuat Sprai
Vagina Bulu
Vakum Pembesar Payudara
Obat Hernia
Vakum Pembesar Penis
Boneka Fuul Body
Hub: 085713500997
Pin bb: 30bcbe67